Kupang,Likurai.com — Kementerian PU melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur terus berupaya meningkatkan konektivitas antarwilayah guna mendukung sektor pariwisata dan ketahanan pangan di Provinsi NTT.

Salah satu ruas yang ditangani adalah Preservasi Jalan Dintor–Batas Kabupaten, yang menjadi akses penting menuju desa wisata Waerebo di Kabupaten Manggarai.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 3.3 Provinsi NTT, Nur Indah Indriyani, menyampaikan hal tersebut kepada wartawan Likurai.com usai penandatanganan kontrak di Kantor BPJN NTT, Jumat (10/10/2025).

“Pekerjaan preservasi Jalan Dintor–Batas Kabupaten ini dilakukan untuk mendukung sektor pariwisata serta menunjang ketahanan pangan masyarakat di sekitar wilayah Manggarai dan Manggarai Barat,” jelasnya.

Ia menyebutkan, ruas jalan yang ditangani memiliki panjang 5 kilometer dengan nilai kontrak sebesar Rp16,9 miliar lebih, bersumber dari program Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah (IJD) Tahun Anggaran 2025.

Menurut Nur Indah, kondisi eksisting jalan sebelumnya berupa lapen selebar 3 meter, dan melalui program IJD tersebut, ruas jalan akan dilebarkan menjadi 5,5 meter, lengkap dengan bahu jalan di sisi kiri dan kanan.

“Konstruksi jalan ini akan diperlebar menjadi 5,5 meter, dilengkapi saluran drainase, bahu jalan kiri dan kanan, serta pasangan batu di beberapa titik. Jenis perkerasan yang digunakan yaitu aspal HRS-WC,” paparnya.

Ia menambahkan, waktu pelaksanaan proyek ditetapkan selama 84 hari kalender, dengan target selesai pada akhir Desember 2025. Untuk mencapai target tersebut, pihaknya meminta penyedia jasa agar melakukan langkah-langkah percepatan pekerjaan.

“Penyedia jasa kami himbau untuk menambah alat, jam kerja, dan tenaga kerja agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu dan hasilnya berkualitas,” tegas Nur Indah.

Adapun pekerjaan Preservasi Jalan Dintor–Batas Kabupaten ini dikerjakan oleh PT Wijaya Graha Prima sebagai pelaksana kegiatan. (Yulius)