Pemkot Kupang dan BBWS Nusa Tenggara II Gelar Aksi Bersih Sungai Perkotaan di Pantai Paradiso, Kota Kupang - Baomong.ID

Pemkot Kupang dan BBWS Nusa Tenggara II Gelar Aksi Bersih Sungai Perkotaan di Pantai Paradiso, Kota Kupang

Pemkot Kupang dan BBWS Nusa Tenggara II Gelar Aksi Bersih Sungai Perkotaan di Pantai Paradiso, Kota Kupang

Kupang, Likurai.com — Pemerintah Kota Kupang bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara II menggelar kegiatan Bersih-Bersih Sungai Perkotaan, Jumat (10/10/2025), di kawasan Pantai Paradiso, Kelurahan Oesapa Barat, Kecamatan Kelapa Lima.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mengantisipasi datangnya musim hujan di wilayah Kota Kupang.

Penjabat Sekretaris Daerah Kota Kupang, Ignasius R. Lega, S.H., yang hadir mewakili Wali Kota Kupang, membuka kegiatan tersebut dan menyampaikan apresiasi kepada BBWS Nusa Tenggara II atas inisiatif dan kolaborasi dalam menjaga kebersihan sungai serta lingkungan perkotaan.

Turut hadir dalam kegiatan itu, Kepala BBWS Nusa Tenggara II Parlinggoman Simanungkalit, S.T., MPSDA, Kepala Dinas PUPR Kota Kupang Maxi N. Dethan, S.T., M.Si., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kupang Matheos A. H. T. Maahury, Camat Kelapa Lima, Lurah Oesapa Barat, serta perwakilan komunitas, ASN, dan masyarakat sekitar yang turut ambil bagian dalam aksi bersih-bersih tersebut.

Dalam sambutannya, Pj. Sekda Ignasius menyampaikan bahwa kegiatan seperti ini menjadi bukti nyata kolaborasi lintas instansi dalam menjaga kebersihan kota. Ia berharap aksi bersih-bersih tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tetapi dilakukan secara berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi lembaga maupun komunitas lain.

“Teman-teman DLHK ini adalah pahlawan kebersihan. Mereka bangun paling pagi untuk memastikan kota tetap bersih. Tahun depan, saya minta agar pemeriksaan kesehatan mereka dihidupkan kembali agar mereka tetap sehat dalam bekerja,” ujarnya, menyinggung pentingnya perhatian terhadap kesehatan para petugas kebersihan.

Ignasius juga mengingatkan bahwa dengan turunnya hujan di wilayah Kota Kupang, perhatian terhadap drainase dan saluran air harus ditingkatkan guna mencegah penumpukan sampah dan genangan air. Ia mengapresiasi masyarakat Oesapa Barat yang konsisten mendukung kegiatan serupa di wilayahnya.

Menutup sambutannya, ia menyampaikan pesan inspiratif dari Wali Kota Kupang:

“Kalau kita mau jalan cepat, jalan sendiri. Tapi kalau mau jalan jauh, mari kita jalan bersama. Mari terus bekerja dalam semangat kasih untuk mewujudkan Kota Kupang sebagai kota kasih, rumah bersama yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan.”

Sementara itu, Kepala BBWS Nusa Tenggara II Parlinggoman Simanungkalit menjelaskan, kegiatan bersih-bersih sungai ini merupakan langkah nyata menghadapi musim hujan serta upaya menjaga kelestarian lingkungan perkotaan.

Ia menegaskan bahwa tema “Bersih Sungai” dipilih karena sungai memiliki peran vital sebagai sumber kehidupan. Sejak masa lampau, peradaban manusia selalu berkembang di sekitar sungai karena air merupakan sumber utama keberlangsungan hidup.


“Menjaga kebersihan sungai berarti menjaga sumber kehidupan agar tetap sehat dan bermanfaat bagi masyarakat,” jelasnya.

Selain berdampak pada kelestarian lingkungan, kegiatan ini juga berkontribusi terhadap peningkatan kesehatan masyarakat. Lingkungan yang bersih membantu menekan penyebaran penyakit dan mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Provinsi Nusa Tenggara Timur.


Dengan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak, diharapkan daya tampung serta aliran air di sungai meningkat, sehingga risiko banjir dapat diminimalkan.

Dalam kesempatan itu, Ketua RT 07 Kelurahan Oesapa Barat menyampaikan aspirasi warga kepada pemerintah. Ia menjelaskan, masyarakat sangat membutuhkan tanggul penahan kali untuk mengatasi banjir pasang yang kerap terjadi saat air laut naik, terutama pada musim bulan purnama.
Kondisi kali yang dangkal menyebabkan air masuk hingga ke rumah warga. Karena itu, masyarakat berharap adanya pembangunan tanggul sepanjang 600 meter dengan tinggi sekitar dua meter di kedua sisi sungai.

Selain itu, warga juga mengusulkan pembangunan tanggul penahan laut di pesisir Oesapa Barat yang sering terdampak gelombang besar pada musim barat, serta penyediaan kontainer sampah agar masyarakat dapat membuang sampah secara tertib dan tidak lagi membuangnya ke sungai atau laut.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan aksi bersih-bersih bersama di sepanjang bantaran Kali Oesapa Barat, yang melibatkan ASN, masyarakat, serta komunitas lingkungan.


Melalui kegiatan ini, diharapkan tumbuh semangat gotong royong dan kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan lingkungan demi kesehatan dan kesejahteraan bersama.

(Chris Dethan & Abi Letman )

Editor: Yulius Seran