Kepala BPJN NTT Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Jembatan Gantung Penghubung Pulau Rote–Pulau Usu - Baomong.ID

Kepala BPJN NTT Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Jembatan Gantung Penghubung Pulau Rote–Pulau Usu

Kepala BPJN NTT Tinjau Lokasi Rencana Pembangunan Jembatan Gantung Penghubung Pulau Rote–Pulau Usu

Rote Ndao,Likurai.com — Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN NTT, Janto, SE.,ST.,M.Sc bersama jajaran ke mengunjungi lokasi pembangunan Jembatan Gantung di Pulau Usu, Desa Daiama, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi NTT. Kunjungan Kepala BPJN NTT bersama jajaran menjadi angin segar bagi masyarakat setempat.

Jembatan tersebut dirancang untuk menghubungkan Pulau Rote dengan Pulau Usu, tempat bermukimnya sekitar 400 kepala keluarga.

Pembangunan Jembatan gantung sudah diusulkan oleh BPJN NTT ke Pemerintah Pusat dan diharapkan dapat masuk dalam perencanaan anggaran pembangunan infrastruktur tahun anggaran 2026.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Provinsi NTT, Audrian Ramanta Herdy, S.T., M.Sc., menyampaikan bahwa Kepala BPJN NTT menunjukkan perhatian besar terhadap rencana pembangunan jembatan gantung tersebut.

“Masyarakat menyambut baik kehadiran jembatan ini sebagai solusi untuk memutus isolasi yang telah mereka alami selama bertahun-tahun,” ujar Audrian yang akrab disapa Ryan, saat ditemui di Kantor BPJN NTT, Rabu (15/10/2025).

Menurut Audrian, kunjungan Kepala BPJN NTT beserta jajarannya untuk meninjau langsung kondisi lapangan sekaligus memahami situasi sosial masyarakat setempat. Dalam kunjungan tersebut, Kepala Balai juga berdialog dengan warga Desa Daiama dan Tenalai yang menyatakan dukungan penuh terhadap rencana pembangunan jembatan.

Kunjungan lapangan itu turut dihadiri Kepala Satker P2JN, Andria Muharami Fitra,ST.,MT, Kasatker PJN Wilayah I Provinsi NTT Azhari,ST.,MT, PPK 1.2 Provinsi NTT, serta pimpinan Dinas PUPR Kabupaten Rote Ndao.

“Warga bahkan menyatakan kesiapannya membantu pembangunan dengan menghibahkan lahan di sekitar lokasi untuk pembangunan jalan penghubung antar pulau,” tambah Audrian.

Secara teknis, jembatan gantung ini direncanakan memiliki bentang utama sepanjang 100 meter, dengan jalan penghubung sepanjang 900 meter — masing-masing 600 meter di sisi Pulau Rote dan 300 meter di sisi Pulau Usu.

Konstruksi jembatan akan menggunakan tipe gantung simetris dengan pondasi tiang pylon di kedua ujungnya. Dengan estimasi anggaran mencapai Rp11 miliar, jembatan tersebut dirancang khusus untuk pejalan kaki dan kendaraan ringan seperti ambulans, guna menunjang mobilitas masyarakat serta pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan.

“Kami berharap jembatan ini benar-benar menjadi jalan pembuka bagi masyarakat Pulau Usu — bukan hanya menghubungkan secara fisik, tetapi juga membuka akses terhadap air bersih, pendidikan, layanan kesehatan, dan jaringan listrik desa,” tutup Ryan penuh harap.

Kepala Desa Daiama, Heber Laurens Ferroh, bersama tokoh adat Omer Non, menyampaikan apresiasi dan harapan besar agar BPJN NTT dapat merealisasikan pembangunan jembatan tersebut.

“Pembangunan jembatan penghubung ini diyakini akan menjadi kunci untuk mengakhiri isolasi dan mengatasi berbagai kesulitan yang selama ini kami alami,” ujar Omer Non. (Yulius)