Kehadiran Kapal Perintis Jadi Penopang Mobilitas dan Ekonomi Masyarakat 3TP di NTT - Baomong.ID

Kehadiran Kapal Perintis Jadi Penopang Mobilitas dan Ekonomi Masyarakat 3TP di NTT

Kehadiran Kapal Perintis Jadi Penopang Mobilitas dan Ekonomi Masyarakat 3TP di NTT

Kupang,Likurai.com — Penyelenggaraan angkutan laut perintis di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat di wilayah 3TP (Terluar, Tertinggal, Terpencil, dan Perbatasan).

Dari Pelabuhan Tenau Kupang, empat kapal perintis kini melayani berbagai rute antardaerah hingga ke provinsi tetangga seperti NTB dan Maluku Barat Daya.

Kepala KSOP Kelas III Kupang, Simon B. Baon, S.Sos., M.H., kepada wartawan Likurai.com di ruang kerjanya, Selasa (21/1/2025), menjelaskan bahwa saat ini terdapat dua kapal perintis yang dikelola PT Pelni dan dua kapal lain yang dikelola pihak swasta untuk mendukung layanan angkutan laut di wilayah ini.

“Untuk penugasan yang berpangkalan di Tenau Kupang, ada kapal R-23 Sabuk Nusantara 108 yang melayani rute hingga Provinsi Maluku Barat Daya, R-25 yang beroperasi sampai ke Provinsi NTB, R-26 yang melayani lintasan antar-pelabuhan di NTT dan NTB, serta R-27 yang melayani pelabuhan-pelabuhan di Pulau Timor, Pulau Alor, hingga ke Maluku Barat Daya,” jelas Simon.

Menurutnya, keberadaan kapal perintis tersebut sangat membantu masyarakat daerah 3TP dalam pemenuhan kebutuhan logistik seperti sembako dan bahan bangunan yang disuplai dari Kupang ke wilayah-wilayah terpencil hingga ke provinsi tetangga.

“Dari hasil evaluasi selama dua tahun terakhir, pelayanan kapal perintis di Pelabuhan Tenau memberikan kontribusi yang besar bagi masyarakat, terutama dalam distribusi barang dan mobilitas antarwilayah,” ujarnya.

Simon menambahkan, secara geografis jarak antara Kupang dan Maluku Barat Daya lebih dekat dibandingkan ke Ambon, sehingga masyarakat di wilayah tersebut lebih memilih memanfaatkan kapal perintis dari Tenau Kupang.

“Kapal-kapal ini menjadi tumpuan bagi masyarakat di Maluku Barat Daya maupun masyarakat NTT di daerah 3TP seperti Sabu Raijua, Ndao, Rote Ndao, Naikliu, Wini, Wulandoni, Balairung, dan wilayah lainnya,” katanya.

Selain Pelabuhan Tenau, terdapat pula tiga pangkalan perintis lainnya di NTT, yakni Maumere, Kalabahi, dan Reo. “Pangkalan Kupang memiliki empat kapal, Maumere tiga kapal, Kalabahi satu kapal, dan Reo satu kapal,” rinci Simon.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa selain kapal perintis, terdapat juga layanan Tol Laut dan kapal khusus barang yang menunjang arus logistik di NTT.

“Kapal Kandaga Nusantara melayani rute selatan dan utara NTT, sementara pengangkutan barang dari Surabaya menggunakan madetbouth yang ditugaskan oleh Kementerian Perhubungan kepada Meratus,” jelasnya.

Untuk Tol Laut khusus ternak, Simon menyebut terdapat lima kapal Cemara Nusantara yang berbasis di Pelabuhan Tenau Kupang, masing-masing bernomor 01, 02, 03, 04, dan 06.

“Kapal-kapal ini melayani angkutan ternak dengan tujuan Samarinda, Banjarmasin, dan Jakarta. Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan pengiriman ternak meningkat tajam karena kerja sama erat antara Dinas Peternakan Kabupaten/Kota, Dinas Peternakan Provinsi NTT, dan Balai Karantina. Serapan anggaran bahkan mencapai 80–90 persen,” ujarnya.

Selain itu, terdapat pula angkutan rede gratis bagi masyarakat menggunakan Kapal Ganda Nusantara 10 yang melayani rute Kupang–Pulau Kera–Sulamu. “Kami mengimbau masyarakat Kabupaten Kupang untuk memanfaatkan layanan kapal gratis ini,” tutup Simon. (Yulius)