Malaka,Likurai.com — Pemerintah Desa (Pemdes) Fafoe bersama masyarakat setempat melakukan aksi penanaman 40 anakan bambu di hilir Sungai Benenain, tepatnya di sekitar tanggul Dusun Katara yang menjadi perbatasan antara Desa Fafoe dan Desa Sikun, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka.
Kegiatan yang digelar pada pekan ini merupakan langkah nyata Pemdes Fafoe dalam upaya mencegah ancaman banjir dan memperkuat tebing sungai yang setiap musim hujan rawan mengalami erosi.
Kepala Desa Fafoe, Rofinus Klau, SE kepada wartawanmengatakan, penanaman bambu dilakukan atas kerja sama antara Pemerintah Desa Fafoe dan LSM Perkumpulan Masyarakat Penanganan Bencana (PMPB).
“Aksi ini merupakan bentuk kepedulian bersama antara pemerintah desa, masyarakat, dan mitra LSM untuk menjaga lingkungan dan mencegah banjir di wilayah kami,” ujar Rofinus.
Ia menjelaskan, bambu dipilih karena memiliki akar yang kuat dan mampu menahan erosi, sehingga sangat efektif untuk memperkuat tebing sungai. Selain itu, tanaman bambu juga bernilai ekonomis dan ramah lingkungan.
Lebih lanjut, Rofinus menyampaikan bahwa Pemerintah Desa Fafoe telah mengalokasikan anggaran dari Dana Desauntuk melanjutkan program penanaman bambu secara lebih luas pada bulan November mendatang.
“Kami sudah menyiapkan anggaran dari Dana Desa untuk pengadaan bibit bambu. Program ini akan terus berlanjut agar area bantaran Sungai Benenain semakin hijau dan kuat menahan arus air saat musim hujan,” jelasnya.
Ia berharap, melalui gerakan ini masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan penghijauan.
“Kami ingin agar kegiatan seperti ini menjadi gerakan bersama, bukan hanya tanggung jawab pemerintah desa, tapi juga seluruh warga,” tambahnya.
Kegiatan penanaman bambu ini kata dia, mendapat apresiasi dari warga setempat yang menilai langkah tersebut sangat tepat, mengingat wilayah Desa Fafoe kerap menjadi salah satu daerah terdampak banjir luapan Sungai Benenain setiap musim hujan.
Dengan adanya aksi penghijauan ini, diharapkan ke depan kawasan hilir Sungai Benenain semakin terlindungi dari ancaman longsor dan banjir, sekaligus menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup. (Yulius)
