Kupang, Likurai.com — Menjelang datangnya musim hujan dan antisipasi bencana alam di ruas jalan Nasional di NTT, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) bergerak cepat menyiapkan langkah antisipasi dengan membentuk Posko Siaga Bencana di berbagai wilayah strategis pada ruas jalan nasional di Provinsi NTT.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pekerjaan Umum untuk memperkuat kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor yang kerap terjadi di wilayah NTT saat curah hujan tinggi.
Kepada wartawan Kepala BPJN NTT Janto,SE.,ST.,M.Sc didampingi Kepala Seksi Preservasi Jalan dan Jembatan BPJN NTT, Rofinus Ngilo, ST., MT, kepadaWartawan menjelaskan bahwa pada 4 November 2025 Kementerian PUPR akan menggelar apel siaga bencana yang dipimpin langsung oleh Menteri PUPR dan diikuti oleh seluruh insan PUPR di Indonesia.
“Sebagai tindak lanjut dari kegiatan tersebut, BPJN NTT telah membentuk sejumlah posko siaga di titik-titik strategis untuk memastikan kesiapan alat, personel, serta sarana pendukung lainnya di lapangan,” jelas Rofinus.
Ia menambahkan, setiap posko dilengkapi dengan peralatan berat seperti excavator, loader, dump truck, serta kendaraan pickup untuk mendukung mobilisasi alat dan tenaga apabila terjadi bencana yang berdampak pada infrastruktur jalan nasional.
Berikut lokasi penempatan Posko Siaga Bencana BPJN NTT tahun 2025: Satker PJN I: Terdapat dua lokasi, yakni di gedung Workshop Satker PJN I di Jalan Timor Raya, Kupang (Pulau Timor), dan di lokasi kegiatan PPK 1.3 Provinsi NTT di Pulau Sumba.
Satker PJN II: Ditempatkan di Kabupaten Belu, tepatnya di wilayah kerja PPK 2.2 Provinsi NTT.
Satker PJN III: Berpusat di Kabupaten Manggarai, di wilayah kerja PPK 3.3 Provinsi NTT, untuk memudahkan akses penanganan ke wilayah timur, barat, dan utara Pulau Flores.
Satker PJN IV: Membuka dua posko, masing-masing di Workshop Satker PJN IV Kota Ende (akses barat–timur Flores) dan di area Hunian Tetap (Huntap) Leotobi, Kabupaten Flores Timur.
“Penentuan lokasi posko dilakukan dengan mempertimbangkan aksesibilitas dan potensi risiko bencana di setiap wilayah. Dengan adanya posko siaga, kami berharap penanganan darurat di lapangan dapat dilakukan lebih cepat dan efisien,” katanya.
Ia menegaskan keberadaan posko-posko siaga ini dapat menjaga kelancaran arus transportasi dan memastikan infrastruktur jalan nasional tetap berfungsi optimal selama musim hujan berlangsung. (Yulius)
