Pondok Catur NTT Lepas Lima Atlet ke Kejurnas Catur di Mamuju, Sulawesi Barat, PT Washeng Keke Mandiri Jadi Sponsor Utama - Baomong.ID

Pondok Catur NTT Lepas Lima Atlet ke Kejurnas Catur di Mamuju, Sulawesi Barat, PT Washeng Keke Mandiri Jadi Sponsor Utama

Pondok Catur NTT Lepas Lima Atlet ke Kejurnas Catur di Mamuju, Sulawesi Barat, PT Washeng Keke Mandiri Jadi Sponsor Utama

Kupang,Likurai.com Semangat membangun prestasi olahraga di Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali ditunjukkan melalui cabang olahraga catur. Pondok Catur NTT secara resmi melepas lima atlet untuk mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Catur yang digelar di Mamuju, Sulawesi Barat pada Kamis,06/11/2025.

Kelima atlet yang akan berlaga mewakili NTT masing-masing adalah Albert Dillak, MP, Hans Arisandy Lao, MP, Gerrard Pandie, serta Tasya M.N. Guterres, MNW dan Yandra Feoh.

Mereka merupakan pecatur binaan Pondok Catur yang telah menunjukkan kemampuan dan dedikasi tinggi dalam berbagai turnamen lokal maupun regional.

Kegiatan pelepasan atlet ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk dari PT Washeng Keke Mandiri, perusahaan yang aktif memberikan kontribusi sosial dan kepemudaan di NTT.

Ketua Pondok Catur NTT, IPTU Dedy Afendy Rolle, menyampaikan bahwa pengiriman atlet ke Kejurnas merupakan bagian dari komitmen Pondok Catur dalam membina generasi muda berprestasi di bidang olahraga catur.

“Kegiatan hari ini adalah pengiriman atlet catur ke Kejurnas. Artinya, kami dari Pondok Catur memiliki kepedulian terhadap adik-adik yang punya potensi dan semangat. Tantangan memang banyak ketika kita ingin mengembangkan potensi di NTT, tapi kami tetap optimis bahwa dunia catur di daerah ini harus bisa berkembang,” ujar Dedy Rolle.

Ia menegaskan, semangat yang dibangun Pondok Catur bukan hanya sekadar bertanding, tetapi juga menciptakan generasi baru yang mampu berprestasi di tingkat nasional.

“Kami berkomitmen untuk menciptakan lahirnya master-master baru dari NTT. Namun, tentu kami tidak bisa berjalan sendiri. Kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak — baik pemerintah, swasta, maupun orang tua atlet — agar pembinaan ini bisa berjalan berkelanjutan,” tambahnya.

Dedy juga menyampaikan bahwa Pondok Catur diberi kepercayaan oleh Pemerintah Provinsi NTT untuk mengirim lima atlet ke Kejurnas kali ini, dan pihaknya siap menjalankan amanah tersebut dengan penuh tanggung jawab.

“Kami bersyukur mendapat kepercayaan untuk mengurus dan memberangkatkan lima atlet dari NTT. Ini tanggung jawab besar bagi kami, dan kami siap mengembannya demi kemajuan olahraga catur di daerah ini,” tutupnya.

Direktur PT Washeng Keke Mandiri, Rentje Sakul, SE didampingi Ibu Vivi Palit, menyampaikan bahwa dukungan terhadap para atlet catur merupakan bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap generasi muda berprestasi di NTT.

“Sebagai sponsor, kami berharap anak-anak kita di NTT benar-benar bisa menyalurkan keahlian dan hobinya di bidang catur. Kami ingin mereka berprestasi dan membawa harum nama Nusa Tenggara Timur. Kami bersyukur jika apa yang kami lakukan bisa bermanfaat bagi mereka,” ujar Rentje Sakul, didampingi Ibu Vivi Palit dari PT Washeng Keke Mandiri.

Rentje juga memberikan apresiasi tinggi terhadap keberadaan Pondok Catur, yang dinilainya mampu menjadi wadah pembinaan yang efektif bagi pecatur muda NTT.

“Saya sangat apresiasi keberadaan Pondok Catur ini. Luar biasa karena bisa mewadahi anak-anak NTT hingga bisa mewakili daerah dalam kompetisi nasional seperti di Mamuju ini. Ini bukti nyata bahwa pembinaan berjalan baik,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Percasi Kota Kupang terpilih, Mokris Lay, menyampaikan apresiasi atas dukungan sponsor dan seluruh pihak yang telah ikut berperan dalam keberangkatan para atlet catur NTT ke ajang nasional.

“Kami berharap lima atlet ini bisa membawa pulang hasil terbaik untuk mengharumkan nama Kota Kupang dan NTT. Kami juga berterima kasih kepada PT Washeng Keke Mandiri, Pondok Catur, dan semua pihak yang telah mendukung,” ungkap Mokris Lay.

Ia juga mengakui bahwa dukungan dari pemerintah daerah masih terbatas akibat kondisi anggaran, namun pihaknya berkomitmen memperjuangkan perhatian yang lebih besar bagi olahraga catur di masa mendatang.

“Untuk saat ini kegiatan ini memang gawe-nya provinsi, dan kota belum bisa banyak berkontribusi karena anggaran terbatas. Tapi ke depan kami akan perjuangkan agar Percasi bisa mendapat dukungan anggaran khusus. Kami ingin pembinaan atlet tetap berjalan,” ujarnya.

Mokris Lay menutup dengan ajakan untuk terus memperkuat sinergi antara Percasi, Pondok Catur, sponsor, dan pemerintah daerah agar olahraga catur di Kota Kupang dan NTT semakin maju.

“Semoga kolaborasi yang sudah terjalin ini terus berlanjut. Dengan kerja sama semua pihak, saya yakin kita bisa melahirkan pecatur-pecatur muda yang membanggakan daerah,” tandasnya. (Yulius)