Kisah Perubahan Anak Panti Usai Menjalani Pelatihan di UPTD Kesos Tunanetra dan Karya Wanita Kupang - Baomong.ID

Kisah Perubahan Anak Panti Usai Menjalani Pelatihan di UPTD Kesos Tunanetra dan Karya Wanita Kupang

Kisah Perubahan Anak Panti Usai Menjalani Pelatihan di UPTD Kesos Tunanetra dan Karya Wanita Kupang

Kupang, Likurai.com – Acara penutupan bimbingan sosial fisik, mental, dan keterampilan bagi penerima manfaat UPTD Kesejahteraan Sosial Tunanetra dan Karya Wanita Kupang Tahun Anggaran 2025 berlangsung penuh haru dan kebanggaan.

Dua perwakilan peserta, Florentinus Boli Emar dan Debora Sonbay, menyampaikan pesan dan kesan mengenai perubahan besar yang mereka alami selama mengikuti program pembinaan di lembaga tersebut.

Florentinus Boli Emar menceritakan bahwa sejak pertama masuk ke panti, ia merasakan perkembangan yang sangat signifikan.

Ia mengaku bahwa sebelum mengikuti bimbingan, dirinya dan sebagian teman-temannya masih sering merasa minder bahkan hanya untuk berhadapan dengan orang lain.

Namun setelah mendapat arahan dan pembinaan intensif, rasa percaya diri itu perlahan tumbuh, hingga ia akhirnya berani tampil dan berbicara di hadapan publik.

“Setelah masuk ke lembaga ini, kami belajar menghilangkan rasa minder. Saya bisa berdiri dan berbicara di depan umum seperti hari ini karena bimbingan dari para instruktur dan pegawai. Kami tidak pernah dibedakan, semua mendidik kami dengan penuh perhatian,” ujarnya.

Florentinus menyampaikan terima kasih kepada Kepala UPTD, Mama Dewi selaku Kepala Seksi, para instruktur, pengasuh, seluruh pegawai, hingga petugas keamanan atas bimbingan dan ketulusan mereka selama proses pembinaan.

Ia juga berpesan kepada peserta lain yang masih menjalani pelatihan agar tetap berjuang, mengikuti seluruh proses dengan sungguh-sungguh, dan tidak mudah putus asa karena setiap bimbingan yang diberikan bertujuan untuk kebaikan masa depan mereka.

Sementara itu, Debora Sonbay dari Seksi Karya Wanita Kupang turut menyampaikan rasa syukur karena mendapat kesempatan mengikuti pembinaan tersebut.

Ia mengenang bahwa pada awal kedatangan, ia dan teman-temannya belum memahami apa pun mengenai keterampilan menjahit.

Namun berkat ketekunan para instruktur, mereka kini telah menguasai dasar-dasar menjahit dan siap untuk terus berkembang.

Debora juga memberikan apresiasi kepada Mama Nika dan Mama Sri yang telah mengajarkan keterampilan memasak dan membuat kue, serta para mama dapur yang setiap hari tanpa lelah menyiapkan makanan dan minuman bagi para peserta dari pagi hingga malam.

“Teruslah belajar dan berkembang agar kita dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang. Terima kasih atas persahabatan dan kenangan selama berada di sini,” ungkapnya.

Ia juga mewakili seluruh peserta menyampaikan permohonan maaf apabila selama kegiatan terdapat sikap atau tindakan yang kurang berkenan.

Penutupan kegiatan ini menjadi penanda berakhirnya rangkaian pembinaan yang memberikan dampak positif bagi peserta.

Program ini tidak hanya membekali keterampilan praktis, tetapi juga menanamkan kemandirian, membentuk karakter, serta meningkatkan kepercayaan diri para penerima manfaat.

Acara ditutup dengan penyerahan sertifikat dan pesan agar para peserta terus mengembangkan kemampuan yang telah mereka peroleh. (Yulius)