Kupang,Likurai.com- Gubernur Nusa Tenggara Timur, Melki Laka Lena, menegaskan komitmennya bersama seluruh kepala daerah se-NTT untuk memastikan pengelolaan Bank NTT terbebas dari intervensi dan dominasi politik.

“Kami, para kepala daerah, telah berkomitmen kuat bahwa Bank NTT tidak boleh lagi dikelola dengan dominasi politik yang berlebihan,” ujar Gubernur Melki Laka Lena  dalam konferensi pers  usai kegiatan RUPS Luar Biasa Bank NTT di kantor Gubernur NTT Rabu (14/5).

Ia menekankan bahwa jajaran direksi dan komisaris yang diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) PT Bank Pembangunan Daerah NTT Tahun 2025 bukan berasal dari kalangan politisi maupun birokrat.

“Saya tegaskan lagi, tidak ada satu pun dari mereka yang berlatar belakang birokrasi atau politik. Semuanya adalah profesional di bidang ekonomi dan perbankan, dengan pengalaman panjang di Bank NTT maupun bank lain. Reputasi mereka juga sangat baik,” tegasnya.

Lebih lanjut, Gubernur Melki menyampaikan bahwa proses seleksi juga mempertimbangkan aspek moral, hukum, dan rekam jejak perbankan dari masing-masing calon.

Ia pun berharap seluruh elemen, baik pemerintah, masyarakat, maupun media, dapat memberikan dukungan penuh terhadap upaya pembenahan Bank NTT.

“Kami ingin Bank NTT menjadi contoh bank daerah yang modern, profesional, akuntabel, dan pro rakyat. Ini adalah kebanggaan kita bersama,” katanya.

RUPS LB yang digelar sejak Rabu sore (14/5) hingga Kamis dini hari (15/5) di Aula Fernandez, Kantor Gubernur NTT, menghasilkan sejumlah nama calon direksi dan komisaris Bank NTT sebagai berikut:

Calon Komisaris:

Komisaris Utama: Donny Heatubun

Komisaris Independen: Frans Gana

Komisaris Independen: Eko Setiabudi

Komisaris Independen: Yosef Jiwadeloe

Komisaris Independen: Perwakilan dari Bank Jatim

Calon Direksi:

Direktur Utama: 

Charlie Paulus, Yohanis Landu Praing

Direktur Operasional dan SDM: 

Yohanis Landu Praing, Rahmat Saleh Bobby

Direktur Kredit: Alo Geong

Direktur Informatika dan Teknologi: Sonny Pelokila

Direktur Kepatuhan: Revi (dari Bank Jatim)

Direktur Treasury dan Keuangan: Heru (dari Bank Artha Graha)

Direktur Dana: Siti Aksa

(Meldo Nailopo & Riky Nengga/Biro AP/Yuser)