Kupang, Likurai.com – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini menangani lima paket pekerjaan infrastruktur di ruas jalan Sabuk Merah Sektor Timur, yang merupakan kawasan perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.
Kelima paket pekerjaan tersebut terdiri dari dua paket preservasi jalan, yaitu ruas Motaain–Henes dan Henes–Motamasin, serta tiga paket penanganan longsoran.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.5 Provinsi NTT, Ir. Roberto, ST, kepada wartawan mengatakan bahwa seluruh paket kegiatan tersebut telah ditandatangani kontrak kerjanya bersama penyedia jasa atau kontraktor pelaksana.
“Kami sudah melakukan penandatanganan kontrak dengan penyedia jasa yang akan melaksanakan lima paket kegiatan tersebut. Kami harapkan para kontraktor segera melakukan persiapan di lapangan agar pekerjaan dapat segera dimulai,” ujar Roberto.
Ia menekankan agar penyedia jasa segera melakukan mobilisasi peralatan dan pengadaan material ke lokasi proyek agar pekerjaan dapat berjalan sesuai jadwal dan dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
Untuk penanganan longsoran, Roberto menjelaskan bahwa metode konstruksi yang digunakan adalah sistem bor pail, yakni proses pengeboran tanah, pemasangan tulangan besi, pengecoran beton, hingga pembangunan bagian atas konstruksi.
“Alat utama yang diperlukan adalah mesin bor pail. Oleh karena itu, kami minta agar penyedia jasa telah memiliki atau menyiapkan alat tersebut agar pelaksanaan pekerjaan berjalan efektif,” jelasnya.
Ia juga meminta dukungan dari masyarakat sekitar agar proses pekerjaan di lapangan dapat berlangsung lancar dan tanpa hambatan. (Yuser)