Kupang, Likurai.com – Pemerintah pusat melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar pada tahun anggaran 2025 untuk penanganan longsor di ruas jalan Sabuk Merah, wilayah perbatasan sektor barat.

Anggaran tersebut akan difokuskan pada penanganan tiga titik longsor yang selama ini dinilai rawan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan. Dua titik berada di ruas jalan Oepoli–Noelelo, sementara satu titik lainnya terletak di ruas Noelelo–Oenaek.

Informasi ini disampaikan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.4 Provinsi NTT, Dirmala, ST, kepada wartawan Likurai.com beberapa waktu lalu.

Menurut Dirmala, kondisi longsoran di tiga titik tersebut kerap mengganggu aktivitas masyarakat, terutama saat musim hujan tiba. Penanganan secara menyeluruh sangat diperlukan untuk memastikan konektivitas antarwilayah tetap terjaga.

“Penanganan longsoran ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam mendukung pembangunan kawasan perbatasan sebagai beranda terdepan negara,” ujarnya.

Mantan PPK Perencanaan ini juga menambahkan bahwa perbaikan infrastruktur jalan tidak hanya berdampak pada keselamatan pengguna jalan, tetapi juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal serta memperkuat pelayanan publik bagi masyarakat sekitar.

(Yuser)