.png)
Kupang,Likurai.com-Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, secara resmi membuka kegiatan Pekan Panutan Pajak di Kecamatan Kota Raja, Selasa (10/6). Acara yang berlangsung di Halaman Kantor Camat Kota Raja ini merupakan bagian dari strategi jemput bola Pemerintah Kota Kupang melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda), guna mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak tepat waktu.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Elvis Odja, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, Didiet Aditya Budi Prabowo, Kapolsek Kota Raja, para Asisten Sekda Kota Kupang, para kepala perangkat daerah, para camat se-Kota Kupang dan lurah se-kecamatan Kota Raja, pimpinan perbankan, tokoh masyarakat, LPM, RT, RW, serta para wajib pajak dan insan pers.
Dalam sambutannya, Wali Kota menyampaikan apresiasi kepada Bapenda Kota Kupang yang telah berinovasi dengan menghadirkan layanan langsung ke masyarakat hingga tingkat kecamatan.
“Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Kota Kupang, Bapenda turun langsung ke kecamatan untuk menjemput bola, sekaligus memberikan penghargaan kepada wajib pajak taat dan menyediakan stimulus berupa paket sembako bagi yang membayar pajak hari ini,” ujarnya.
Wali Kota juga menekankan pentingnya pajak sebagai salah satu sumber utama pembiayaan pembangunan.
“Tanpa pajak, tidak akan ada jalan yang bagus, lampu jalan yang terang, puskesmas dan sekolah yang layak. Pajak bukan beban, melainkan bentuk cinta dan kepedulian terhadap pembangunan Kota Kupang,” tegasnya.
Mengutip John F. Kennedy, dr Christian menegaskan, “Jangan tanya apa yang negara berikan padamu, tapi tanyakan apa yang sudah kamu berikan untuk negaramu.” Ia mengajak seluruh warga Kota Kupang untuk terus membayar pajak tepat waktu demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Ia juga mengingatkan seluruh jajaran untuk tetap menjaga integritas dalam penagihan pajak dan memastikan tidak ada pungutan liar.
“Saya sudah minta kepada Kepala Bapenda agar penagihan harus dilakukan oleh petugas resmi dengan identitas dan seragam yang jelas. Jangan ada pungli. Jika ada, laporkan langsung ke saya,” tegas Wali Kota.
Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga mengumumkan kenaikan dana operasional bagi lembaga kemasyarakatan kelurahan (LKK) sebagai bagian dari komitmen kampanyenya.
Dana operasional LPM naik dari Rp 6,5 juta menjadi Rp 7,5 juta, RW dari Rp 4,5 juta menjadi Rp 5,5 juta, RT dari Rp 4,75 juta menjadi Rp 5,75 juta, Karang Taruna dari Rp 3 juta menjadi Rp 4 juta, Kelurahan Siaga dari Rp 2,5 juta menjadi Rp 3,5 juta, dan Dasa Wisma dari Rp 1,75 juta menjadi Rp 2,75 juta.
Sementara itu, Kepala Bapenda Kota Kupang, Beesie S. Messakh, S.STP., M.Si dalam laporannya menjelaskan bahwa Pekan Panutan Pajak merupakan bagian dari program Bapenda Baronda.
“Kami tidak bisa lagi hanya duduk di kantor, kami harus turun ke lapangan, melayani masyarakat secara langsung, memberi teladan, dan mengedukasi pentingnya kepatuhan pajak,” jelasnya.
Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan secara bergilir di enam kecamatan. Kecamatan Kota Raja merupakan lokasi kedua setelah Kecamatan Kota Lama. Dari pelaksanaan sebelumnya, tercatat transaksi pembayaran pajak mencapai sekitar Rp 350 juta hanya dalam tiga hari.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung, termasuk Bank Indonesia, Bank NTT, serta seluruh masyarakat wajib pajak yang telah melaksanakan kewajibannya.
Pekan Panutan Pajak ini dirangkaikan pula dengan penyerahan secara simbolis dana operasional LKK serta penyerahan piagam penghargaan kepada wajib pajak atas kepatuhan serta kontribusi aktif dalam pembayaran pajak daerah Kota Kupang Tahun 2025, antara lain; BPR Pitoby, Hotel Flobamora, Borneo Bakery, Kits Rica Rica, Hotel Silvia, Dunia Mode, Rumah Makan Persada dan PT Kimia Farma.
Ansel Ladjar & Dedy Irawan