Adonara,Likurai.com – Proyek peningkatan jalan Hurung–Ilepati–Demondai di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai dikerjakan.
Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp56 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) murni tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah IV Provinsi NTT, Wilhelmus Sugu Djawa, ST., MT, kepada wartawan Likurai.com, Kamis (26/6/2025).
Menurut Wilhelmus, proyek peningkatan jalan ini merupakan penugasan langsung dari Kemenko PMK kepada Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT.
Oleh karena itu, pembangunan ini mendapat perhatian khusus dari Kemenko PMK, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Pemerintah Provinsi NTT, dan Pemerintah Kabupaten Flores Timur.
“Pekerjaan ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah pusat dalam mendukung konektivitas wilayah di NTT, khususnya di Pulau Adonara.
Untuk itu, kami mohon dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat agar pekerjaan ini bisa berjalan lancar dan sesuai dengan rencana,” ujar Wilhelmus.
Ia menjelaskan, total panjang jalan yang akan ditangani dalam proyek ini mencapai 10,3 kilometer. Lebar jalan yang akan diaspal adalah 5,5 meter, ditambah bahu jalan kiri dan kanan masing-masing 1 meter, serta saluran drainase, sehingga total lebar lahan yang dibutuhkan mencapai sekitar 9- 10 meter.
Untuk spesifikasi teknis, lapisan atas akan menggunakan aspal HRS-WC, sedangkan lapisan bawah menggunakan dua lapis agregat, yakni agregat A dan agregat B.
Per 26 Juni 2025, progres fisik proyek telah mencapai 0,65 persen, melampaui rencana awal yang ditargetkan 0,52 persen, deviasi plus 0,13 persen.
Wilhelmus berharap peningkatan jalan ini dapat memperlancar mobilitas masyarakat, meningkatkan akses antarwilayah, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Flores Timur.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4.5 Provinsi NTT, Victor Aprianus Nalle, ST menambahkan bahwa kontrak kerja telah ditandatangani bersama penyedia jasa pada 12 Juni 2025.
“Untuk saat ini, kami sedang melakukan kegiatan kliring atau pembersihan lahan untuk pembentukan badan jalan, dan progresnya sudah mencapai 5 kilometer.
Selain itu, pekerjaan pemasangan batu juga sudah dimulai di lapangan,” jelas Victor.
Ia menegaskan bahwa masa kontrak proyek akan berakhir pada 31 Desember 2025, namun pihaknya telah menghimbau kepada penyedia jasa agar melakukan percepatan pekerjaan agar penyelesaiannya bisa lebih awal dari tenggat waktu. (Yulius)