Pekan Panutan Pajak Daerah 2025 Ditutup, Pemkot Kupang Kumpulkan Rp8,6 Miliar - Baomong.ID

Pekan Panutan Pajak Daerah 2025 Ditutup, Pemkot Kupang Kumpulkan Rp8,6 Miliar

Pekan Panutan Pajak Daerah 2025 Ditutup, Pemkot Kupang Kumpulkan Rp8,6 Miliar

Kupang,Likurai.com-Wakil Wali Kota Kupang, Serena C. Francis, S.Sos., M.Sc., secara resmi menutup kegiatan Pekan Panutan Pembayaran Pajak Daerah Tahun 2025 dalam sebuah seremoni yang berlangsung di halaman Kantor Camat Alak, Kamis (10/7). 

Kegiatan ini merupakan puncak dari rangkaian program edukasi dan pelayanan perpajakan yang dilaksanakan di enam kecamatan selama lebih dari satu bulan, sejak 3 Juni hingga 8 Juli 2025.

Turut hadir Deputi Bank Indonesia Perwakilan NTT, Ketua Majelis Jemaat GMIT Exodus Penkase, Para Asisten Sekda Kota Kupang, Kepala Perangkat Daerah Lingkup Kota Kupang, Para Camat dan para Lurah se-Kota Kupang, Pimpinan perbankan dan lembaga jasa keuangan, Para Ketua LPM Kelurahan se-Kota Kupang, Para Ketua RT dan RW se-Kecamatan Alak, Para Wajib Pajak, serta Para Ketua Koperasi Merah Putih se-Kecamatan Alak.

Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menyampaikan apresiasi atas antusiasme dan partisipasi masyarakat Kota Kupang dalam kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa Pekan Panutan bukan hanya sebagai sarana edukasi, tetapi juga momentum untuk memperkuat semangat kolektif dalam mendukung pembangunan melalui kepatuhan membayar pajak.

“Kegiatan ini bukan hanya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pajak, tetapi juga menumbuhkan semangat kolektif untuk membangun Kota Kupang melalui kontribusi nyata,” ujar Serena.

Dari kegiatan ini, tercatat pendapatan sebesar Rp8.698.593.985 berhasil dikumpulkan dari 19.719 objek pajak. Capaian ini disebut sebagai hasil nyata dari pendekatan jemput bola yang dilakukan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Kupang, yang tidak lagi menunggu warga datang ke kantor, tetapi justru hadir langsung melayani di setiap kecamatan.

“Dulu masyarakat datang ke kantor untuk bayar pajak, sekarang kita yang mendatangi mereka. Inilah semangat pelayanan yang sesungguhnya: to govern is to serve, memerintah adalah melayani,” tegasnya.

Sejalan dengan upaya penguatan kemandirian fiskal, Pemerintah Kota Kupang terus berinovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Salah satunya melalui program Saboak Sunday Market, yang rutin digelar setiap akhir pekan di Taman Nostalgia dan menyediakan ruang gratis bagi para pelaku UMKM.

Program ini terbukti efektif. Selama tiga minggu pertama pelaksanaannya, perputaran uang dari aktivitas UMKM yang terlibat telah melampaui Rp477 juta, dengan tren pertumbuhan signifikan dari minggu ke minggu. Lebih dari 100 UMKM aktif ikut serta setiap pekan, sementara 200 UMKM lainnya masih dalam daftar tunggu untuk bergiliran.

“Saya mencari CSR, Pak Wali Kota menyisir anggaran. Semua demi satu tujuan: ekonomi rakyat hidup. Kita bergerak bersama agar masyarakat bisa merasakan manfaat langsung dari kreativitas pemimpin di tengah keterbatasan,” jelas Serena.

Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kota Kupang juga menyerahkan dana operasional untuk Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK), sebagai bentuk dukungan terhadap peran strategis masyarakat di tingkat kelurahan. Dana ini diberikan kepada: Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM): Rp7.500.000, RT: Rp5.750.000, RW: Rp5.500.000, Karang Taruna: Rp4.000.000, Kelurahan Siaga: Rp3.500.000, Dasawisma: Rp2.750.000. “Ini adalah bentuk dukungan nyata pemerintah untuk memperkuat sinergi di tingkat akar rumput,” ujar Wakil Wali Kota.

Wakil Wali Kota turut memberikan apresiasi kepada wajib pajak teladan yang telah menunjukkan komitmen dan kepatuhan dalam memenuhi kewajiban pajak. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada KPK Republik Indonesia serta aparat penegak hukum yang telah berkolaborasi dalam proses pengawasan dan penagihan.

“Pemerintah terus membenahi sistem perpajakan yang lebih modern, transparan, dan mudah diakses. Pembayaran pajak kini bisa dilakukan secara online tanpa ribet, karena kami hadir untuk melayani, bukan membebani,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Kepala Bapenda Kota Kupang, Pah B. S. Messakh, S.STP., M.Si., menyampaikan terima kasih atas kehadiran para tokoh agama, pejabat pemerintah, unsur Forkopimcam Kecamatan Alak, perwakilan perbankan, pimpinan perangkat daerah, serta masyarakat wajib pajak yang hadir.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari program Baronda Bapenda (Road to Optimalisasi Pendapatan Daerah), di mana kami hadir langsung di tengah masyarakat untuk mendekatkan pelayanan pajak dan memberikan edukasi secara langsung,” jelasnya.

Melalui kegiatan ini, Bapenda berhasil menjangkau enam kecamatan dengan total investasi kegiatan sebesar Rp60 juta yang menghasilkan penerimaan pajak sebesar Rp8 miliar. “Kami hanya mengeluarkan Rp60 juta, tetapi penerimaan daerah mencapai Rp8 miliar. Ini adalah bukti nyata dari efektivitas kolaborasi lintas sektor,” tambahnya.

Kegiatan pekan panutan ini juga menjadi bagian dari proyek perubahan dalam pelatihan Diklat Kepemimpinan Nasional Tingkat II yang sedang diikuti oleh Kepala Bapenda bersama dua pejabat lainnya. Salah satu gagasannya adalah mendekatkan kanal pembayaran pajak melalui kerja sama strategis dengan bank-bank nasional di Kota Kupang seperti Bank Mandiri, BRI, dan BNI.

Chris Dethan &  Tonny Ga