Kupang,Likurai.com-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Emanuel Melkiades Laka Lena, secara resmi membuka kegiatan Penandatanganan Kontrak Pekerjaan Konsultan dan Konstruksi Tahun Anggaran 2025, pada Jumat (1/8/2025) bertempat di Aula Fernandez Kantor Gubernur NTT.
Acara yang digelar oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi NTT ini dihadiri juga oleh Wakil Gubernur Johni Asadoma, Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Kosmas Lana, dan Sekretaris Komisi IV DPRD NTT, Ana Waha Kolin.
Turut hadir pula perwakilan dari Balai Kementerian PUPR, Bank NTT, PT Jamkrida NTT, BPJS Ketenagakerjaan, serta Pimpinan Perangkat Daerah lingkup Pemprov NTT diantaranya Inspektorat Daerah, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Kesehatan, Biro Pengadaan Barang dan Jasa, para Pejabat Pembuat Komitmen, serta para penyedia jasa yang mendapatkan pekerjaan di Dinas PUPR pada Tahun Anggaran 2025.
Kepala Dinas PUPR NTT, Benny Nahak, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi dasar pelaksanaan pekerjaan konsultan dan konstruksi dalam rangka memperkuat kepastian hukum dan hubungan kerja profesional antara pengguna dan penyedia jasa.
Secara simbolis, dua kontrak ditandatangani dalam acara tersebut yakni Proyek fisik Penanganan Long Segment Ruas Jalan Seba–Ege di Kabupaten Sabu Raijua oleh CV. Perdana, senilai Rp 1.550.614.600 dan Kontrak pengawasan teknis pada proyek tersebut oleh PT. Dipta Perkasa Konsultan, senilai Rp 99.900.000.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan kegiatan ini yang mencerminkan semangat kolaborasi dan transformasi dalam pembangunan NTT.
“Ini adalah pertama kalinya dilaksanakan kegiatan seperti ini. Ini adalah spirit bangun NTT dengan semangat kolaborasi dan kebersamaan. Harapannya, seluruh pekerjaan dapat dilaksanakan secara sinergis, sesuai ketentuan, dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujar Gubernur Melki.
Terkait pembangunan infrastruktur di NTT, Gubernur Melki menegaskan bahwa komunikasi aktif terus dijalin dengan Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur serta kementerian teknis lainnya.
"Kami terus menjalin komunikasi dengan Kemenko Infrastruktur agar program-program pusat yang gagal atau tidak berjalan di daerah lain, dapat dipindahkan atau dialihkan pelaksanaannya di NTT,” ucapnya.
Ia juga mengatakan tengah membangun komunikasi dengan pemerintah pusat terkait keterlibatan pelaku usaha lokal dalam pembangunan infrastruktur strategis nasional di NTT.
"Kami mendorong agar dalam pembangunan infrastruktur strategis, BUMN tetap melibatkan teman-teman kontraktor lokal, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan.
Kita juga harus terus memberdayakan para pengusaha lokal. Ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat kapasitas pelaku usaha di NTT,” ujar Gubernur Melki.
Lebih lanjut, Gubernur Melki menyampaikan visinya untuk mendesain NTT sebagai Provinsi Garam dan Terang .
Visi ini diwujudkan melalui pengembangan sentra-sentra produksi garam nasional di Rote Ndao, dan pengembangan di kabupaten lainnya. Sejalan dengan itu, NTT juga menyimpan potensi besar di sektor energi baru terbarukan.
"Banyak sekali potensi energi baru terbarukan di NTT, kita punya 62 gigawatt PLTS, 10 ribu megawatt dari geotermal, dan10 ribu megawatt dari energi angin dan juga energi arus laut". Ujarnya.
Ia menegaskan bahwa selain potensi pangan, pertanian, dan pariwisata, NTT kini diarahkan menjadi sentra produksi garam dan energi baru terbarukan.
"Kita ingin NTT menjadi Provinsi Garam dan Terang, dengan infrastruktur yang mendukung sentra produksi garam serta pengembangan energi baru terbarukan,” pungkasnya.
Menutup sambutannya, Gubernur berpesan kepada para penyedia jasa agar bekerja dengan baik dan profesional, serta senantiasa menjadi pribadi yang membawa berkat bagi orang lain.
Penulis : Agustina Dua Luju
Foto - Video : Charles Gunawan - Oan Wutun