Kupang,Likurai.com – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur mengusulkan pembangunan jembatan gantung untuk menghubungkan Pulau Usu dengan Pulau Induk Kabupaten Rote Ndao.
Usulan ini diajukan guna mempermudah akses masyarakat yang selama ini masih terisolir.
Kepala BPJN NTT, Janto, SE., ST., M.Sc, melalui Kepala Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan (KPIJ) BPJN NTT, Mahmah Mahendra, ST.,MT menjelaskan bahwa seluruh fasilitas umum seperti sekolah dan pelayanan kesehatan berada di Pulau Rote Ndao.
Kondisi tersebut menyulitkan masyarakat Pulau Usu, termasuk anak-anak sekolah yang setiap hari harus menyeberang menggunakan sampan dayung.
“Jika ada warga Pulau Usu yang sakit pada malam hari, mereka mengalami kesulitan untuk mengakses puskesmas karena harus menyeberang ke pulau utama. Karena itu, kami mengusulkan pembangunan jembatan gantung ini agar mempermudah mobilitas masyarakat,” jelas Mahendra, Senin (22/9/2025).
Ia menambahkan, usulan pembangunan jembatan gantung telah diajukan ke pemerintah pusat dengan harapan dapat direalisasikan pada tahun 2026. Jembatan yang direncanakan memiliki panjang 80 meter dan lebar 4 meter.
Menurut Mahendra, pemerintah Kabupaten Rote Ndao sebelumnya sudah beberapa kali mengajukan usulan pembangunan jembatan serupa. Namun, keterbatasan dan efisiensi anggaran membuat rencana tersebut belum terealisasi.
“Kita kembali mengusulkan pada tahun 2025 ini. Harapannya, pada tahun 2026 anggaran pembangunan jembatan gantung di Pulau Usu bisa disetujui dan segera dikerjakan.
Dengan adanya jembatan gantung, mobilitas masyarakat diharapkan akan jauh lebih lancar, terutama untuk kebutuhan pendidikan dan kesehatan,"katanya. (Yulius)
                
                